Self Coaching
Adalah salah satu teknik coaching yang dipakai untuk kemajuan diri sendiri yang dilakukan mandiri oleh orang yang mempraktekkannya.
Halo semuanya, senang sekali bisa kembali sharing kepada Anda dalam Digital Magazine ini sebuah wadah untuk kita dapat belajar, bertumbuh dan berkembang secara bersama baik yang saya sampaikan atau pun melalui partner-partner kami lainnya. Oh iya, dalam kesempatan kali ini saya ingin sharing tentang “Bagaimana Cara Melakukan Self Coaching”.
Pernah tahu istilah NLP?
Ilmu apa gerangan? Agar lebih mudah peran NLP bagi saya adalah Nyaman Lewat Perubahan. Yang ditemukan oleh Richard Bandler dan John Grinder yang diartikan sebagai Neuro Linguistic Programming.
Dan kabar baiknya adalah salah satu peran NLP dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk melakukan perubahan, misalnya untuk melakukan Self Coaching agar tujuan dapat tercapai.
Lantas bagaimana melakukan Self Coaching dengan NLP? Ada 3 langkah mudah untuk dapat melakukan Self Coaching dengan NLP, yaitu :
- Tahu Outcome
- Ketahui Sumber Daya Pendukungnya
- Menerapkan Sumber Dayanya
Langkah Pertama, Tahu Outcome
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah "Apa hasil akhir yang diinginkan dari sesi Self-Coaching yang Anda lakukan?"
Berikut beberapa contoh outcome sebagai inspirasi untuk Anda:
- Ingin omzet bisnis meningkat 2x lipat dari biasanya
- Ingin target tercapai lebih cepat
- Ingin menurunkan berat badan
- Ingin menjadi lebih bahagia
- Mengambil keputusan dengan penuh keyakinan
Kalau kita perhatikan dari OUTCOME tersebut pastinya berbeda-beda kan? Tapi secara lebih mudah maka kita kategorikan ke dalam 4 kategori ya, yaitu :
- Mengubah Hasil
- Mengubah Perilaku
- Mengubah Perasaan
- Mengambil Keputusan
Nah dalam NLP inilah rumusan untuk menentukan OUTCOME apapun keinginan tersebut, asalkan :
- Ditanyakan, dalam kalimat positif, bukan negasi atau negatif
- Kongkrit, bisa dilihat, dirasa, diraba dan didengar
- Penting, ada alasan yang kuat mengapa menginkan hal tersebut
- Spesifik, kapan waktunya? Dimana lokasinya? Dengan siapa? Angkanya? Dan lainnya harus jelas
- Ekologis, tidak bertentangan dengan nilai yang dianggap baik dan benar
Bagaimana caranya hal tersebut dapat membantu diri kita? Untuk memudahkan maka kita bisa bertanya kepada diri apa yang diinginkan. Dengan Cara :
- Apa yang saya inginkan dari sesi Self Coaching ini?
- Darimana saya tahu nantinya bahwa sesi Self Coaching ini sudah berhasil? (Apakah ada buktinya? Apa yang saya lihat? Saya dengar? Dan saya rasakan? Sehingga kita bisa memastikan bahwa sesi Self Coaching ini berhasil?)
- Mengapa OUTCOME tersebut menjadi penting bagi saya?
- Adakah keselarasan antara nilai dan keyakinan yang dianggap benar dan baik?
- Apakah selaras dengan hidup saya? Dengan kualitas hidup yang saya jalani?
Pastinya hal ini bisa membantu Anda kan dalam memaksimalkan potensi diri - karir - bisnis dan lainnya.
Langkah Kedua, Ketahui Sumber Daya Pendukungnya
Oh iya terkait sumber daya yang dibutuhkan ini, dalam self coaching "saya jadi teringat" salah satu keyakinan dalam pengembangan COACHING yang perlu kita adaptasi yaitu :
"Setiap orang telah memiliki seluruh sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang ia inginkan"
Nah saya menyadari sejatinya kita memang memiliki sumber daya yang dimiliki hanya saja yang perlu kita ketahui adalah dengan menyadarinya dan membuka seluruh potensi yang ada di dalam diri.
Salah satu cara untuk menyadari bagaimana mengetahui sumber daya yang dimiliki adalah dengan CARA BERTANYA. Tentu saja, bukan sembarang bertanya, bertanya yang memiliki potensi untuk membuka sumber daya yang dibutuhkan. Dengan cara :
1. Pertanyaan terbuka
Adalah jenis pertanyaan yang membuka pemikiran. Pertanyaan yang mendorong kita berpikir lebih dalam dan lebih luas.
Bukan pertanyaan yang bertujuan hanya untuk mengingat atau memilih jawaban. Pertanyaan terbuka meluaskan pilihan, menciptakan banyak opsi dalam benak kita.
2. berorientasi pada solusi, bukan pada masalah
Ingat misalnya pada saat kita berfokus pada masalah, maka ia akan membesar dan menguat. Sebaliknya, saat kita fokus pada solusi kita akan memiliki peluang untuk menyelesaikan masalah kita lebih cepat.
Tidak mudah memang, namun kita perlu mendisiplinkan pikiran kita untuk fokus ke sana.
Dalam NLP juga ada istilah yang disebut dengan Time Line Therapy. Dimana kita pun dapat menggunakan teknik ini untuk membantu meningkatkan potensi sumber daya yang kita miliki, dengan cara :
- Masa Lalu, apakah kita mengalami situasi atau kondisi di masa lalu dan telah berhasil kita lewati untuk mencapai keberhasilan atau target? Apa yang kita pikirkan, rasakan, dengarkan dan lakukan pada masa itu? Dan inilah sumber daya yang akan kita lakukan.
- Masa Depan, bayangkanlah kita telah mencapai tujuan. Kira-kira, apa yang kita pikirkan, rasakan, dengarkan dan lakukan sehingga kita berhasil mencapai tujuan?
- Masa Kini dengan sumber orang lain, maksudnya adalah cobalah kita pikirkan orang yang telah berhasil mencapai tujuan tersebut yang mirip dengan kita. Apa yang mereka pikirkan, rasakan, dengarkan dan lakukan secara berbeda sehingga mereka berhasil mencapai hal tersebut?
Ini juga yang sering saya lakukan dengan mengkombinasi antara Masa Lalu - Masa Depan dan Masa Kini, walaupun fokus NLP pada kondisi saat ini untuk mencapai kondisi yang diinginkan, maka alternatif lainnya adalah dengan mengambil sebuah pembelajaran yang ada di masa lalu.
Karena bayangkanlah otak Anda sebagai sebuah computer yang besar yang ada dirumah dan bayangkan pula Coaching ini dapat memaksimalkan perangkat lunak yang Anda pilih untuk dijalankan.
Pastikan setalah membaca email ini, Anda akan mendapatkan :
- Ide baru
- Pemaknaan baru
- Keyakinan baru
- Niat baru
- Keputusan baru
Sehingga mendapatkan manfaat yang luarbiasa dari penerapan ilmu NLP ini. Dan sekarang kita masuk ke bagian 3. Apa yang dipelajari?
Langkah Ketiga, Menerapkan Sumber Daya yang Dimiliki untuk Hasil yang Diinginkan
Apapun bentuk sumber daya yang dimilikinya, baik itu ide, pemaknaan, keyakinan, niat ataupun sebuah keputusan baru. Coba mulai terapkan dalam diri Anda, setidaknya bisa disimulasikan dalam benak diri sendiri. Seperti :- Apa rasanya ketika menerapkan ide tersebut?
- Apa manfaatnya ketika mendapatkan pemaknaan baru?
- Apa yang diharapkan ketika menerapkan keyakinan yang kita anggap tepat?
- Apa jadinya kalau kita bisa menerapkan keputusan baru yang telah kita buat?
Nah ketika sudah, Anda juga bisa melakukan proses penerapan lanjutannya dengan cara :
- Visualisasi : Bayangkan secara berulang-ulang tentang ide, pemaknaan, keyakinan, niat atau keputusan tersebut
- Afirmasi : Nyatakan ke dalam bahasa yang memberdayakan secara berulang-ulang kepada ide, pemaknaan, keyakinan, niat atau keputusan tersebut
- Internalisasi : Perlahan-lahan rasakan ke dalam diri ide, pemaknaan, keyakinan, niat, atau keputusan baru tersebut
Mudah bukan untuk melakukannya? Ketika sudah ini yang selanjutnya yaitu proses penerapan untuk memeriksa apakah ide, pemaknaan, keyakinan, niat atau keputusan itu akan mengantarkan diri kita pada outcome yang sudah ditetapkan? Atau justru menjauh? Dengan Cara
- Apakah ide, pemaknaan, keyakinan, niat atau keputusan baru tersebut mendekat pada hasil yang diinginkan?
- Apakah ide, pemaknaan, keyakinan, niat atau keputusan baru tersebut mendorong kita untuk melakukan perilaku yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan?
- Apakah ide, pemaknaan, keyakinan, niat atau keputusan baru tersebut dapat menciptakan perasaan yang memicu kita untuk mendorong perilaku kepada hasil yang diinginkan?
Sebagai Pengingat :
- Tujuan dari Self-Coaching adalah mengubah hasil
- Hasil hanya akan berubah bila tindakan kita berubah
- Tindakan akan berubah bila perasaan kita berubah
- Perasaan berubah hanya bila pikiran kita berubah
0 comments